Kamis, 12 Agustus 2010

8. Asuhan Antenatal

 

TUJUAN

  1. Pencegahan, deteksi dan terapi dini komplikasi kehamilan seperti preeklampsia – eklampsia - perdarahan
  2. Pencegahan, deteksi dan terapi dini kelainan medik selama kehamilan seperti anemia – diabetes melitus – kelainan endokrin lain
  3. Deteksi kelainan presentasi – kelainan posisi dan gangguan imbang sepalopelvik yang mempengaruhi jalannya persalinan
  4. Memberi petunjuk pada ibu hamil mengenai higiene – diet dan gejala berbahaya yang sangat perlu diwaspadai oleh ibu hamil
  5. Melakukan pemeriksaan laboratorium yang dapat mempengaruhi janin seperti golongan darah – tipe rhesus – toksoplasmosis dan sifilis

FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL

  • Setiap bulan sampai bulan ke 6
  • Setiap 2 minggu pada bulan ke 7 dan 8
  • Setiap minggu pada bulan ke 9
  • Kunjungan yang lebih sering pada kehamilan resiko tinggi
  • Program DepKes : 4 kali kunjungan selama kehamilan

 

KUNJUNGAN ANTENATAL PERTAMA

  1. Anamnesa
  2. Pemeriksaan: umum – abdomen dan status lokalis .
  3. Pemeriksaan laboratorium:
    • Golongan darah.
    • Rhesus
    • Haemoglobin.
    • Toxoplasma dan atau VDRL bila perlu
    • Analisis urine terutama untuk gula dan albumin

KUNJUNGAN ULANG

  • Anamnesa : pertanyaan mengenai keluhan selama kehamilan.
  • Pemeriksaan:
    1. Tekanan darah.
    2. Berat badan.
    3. Edema.
    4. Pemeriksaan abdomen.
  • Laboratorium: urine albumin dan gula

INSTRUKSI PADA IBU HAMIL

  • Diet
Kebutuhan harian:
  • Kalori: 2500 Kcal.
  • Protein: 60 gm.
  • Karbohidrat: 200- 400 gm.
  • Lipid : harus dibatasi
  • Vitamins
    1. Vitamin A: 5000 IU.
    2. Vitamin B1 (Thiamine): 1mg.
    3. Vitamin B2 (Riboflavin): 1.5 mg.
    4. Nicotinic acid: 15mg.
    5. Ascorbic acid (vit. C): 50mg.
    6. Vitamin D: 400 IU.
    7. Asam folat: 0.5 mg.
  • Mineral:
Zat besi: 15 mg.
Kalsium: 1000 mg.
Saran diet harian :
  • 1 liter susu murnin atau pengganti
  • 1 – 2 butir telur
  • Sayur dan buah segar
  • Ikan
  • Roti gandum
  • Teh dan kopi : Batasi.

 

ADVIS LAIN

  • Merokok: hindari oleh karena dapat menyebabkan PJT – pertumbuhan janin terhambat atau persalinan preterm.
  • Istirahat dan tidur : 2 jam di siang hari dan 8 jam dimalam hari.
  • Olah raga : olah raga berbahaya (menyelam atau olah raga air lain ) harus dihindari . Olah raga yang dianjurkan adalah olah raga sehari hari dirumah atau berjalan jalan .
  • Pakaian :
    • Baju longgar, ringan dan terbuat dari bahan non sintetik
    • Kenakan penyangga payudara ( BH )
  • Sepatu: Jangan menggunakan sepatu tumit tinggi mengingat resiko meningkatnya lordosis lumbal, regangan pada punggung dan resiko terpeleset.
  • Mandi: saran menggunaan shower dan tidak berendam. Hindari pencucian vagina selama kehamilan.
  • Perawatan gigi : Bila perlu lakukan konsultasi dengan dokter gigi
  • Payudara : untuk mengatasi putting yang retraksi atau adanya kerak , dianjurkan untuk melakukan masase dengan cairan gliserin yang dicampur alkohol 6 minggu menjelang akhir kehamilan.
  • Saluran pencernaan : hindari konstipasi dengan mengkonsumsi sayur, minumbanyak cairan dan olahraga. Jangan lakukan klisma dengan parafin cairan oleh karena dapat menyebabkan gangguan absorbsi vitamin yang larut dalam lemak ( vitamin A dan D )
  • Sanggama : Hindari sanggama pada kasus abortus atau partum prematurus iminen. Bila tidak maka sanggama boleh dilakukan secara hati hati dan tidak membahayakan. Beberapa ahli obstetri menganjurkan agar menghentikan kegiatan sanggama pada 4 minggu terakhir kehamilan untuk menghindari infeksi asending
  • Perjalanan jauh : hindari perjalanan jauh dan yang melelahkan khususnya bila ada kecenderungan abortus atau persalinan preterm. Perjalanan dengan pesawat terbang tidak dilarang namun bukan untuk penerbangan yang sangat lama dan menjelang akhir kehamilan.
  • Medikasi : hindari pemakaian obat diluar pengetahuan dokter untuk menghindari resiko teratogenesitas obat
  • Paparan infeksi: harus dihindari paparan terhadap penderita penyakit infeksi yang sangat tertaogenik seperti rubella – sitomegalovirus – herpes dan varisela zoster.
  • Paparan radiasi: harus dihindari baik dengan maksud terapi atau diagnostik .
  • Gejala berbahaya: yang merupakan indikasi untuk segera datang ke dokter
    1. Perdarahan atau keluarnya cairan per vaginam,
    2. Nyeri abdomen,
    3. Nyeri kepala persisten, Gangguan visus dan edema tangan serta muka
    4. Muntah yang persisten

Imunisasi :

Jenis Vaksin
Nama
Diperbolehkan atau tidak
Vaksin virus hidup
Measles
Parotitis
Rubella
Poliomyelitis
Yellow fever
Kontra indikasi
Kontra indikasi
Kontra indikasi
Hanya bila sudah terpapar.
Perjalanan kedaerah endemik.
Vaksin virus yang dilemahkan
Influenza
Rabies
Penyakit serius.
Sama dengan non pregnan.
Vaksin bakteri inaktif
Kolera
Demam tipoid
Plague
Meningococcal meningitis
Perjalanan internasional.
Perjalanan kedaerah endemik.
Selektif untuk pasien yang terpapar.
Sama dengan wanita yang non-pregnan.
Toxoid
Tetanus
Difteria
Samandengan non pregnant.
Immune globulin
Rabies
Tetanus
Varicella
Campak
Hepatitis A
Hepatitis B
Profilaksis pasca paparan.
Profilaksis pasca paparan : berikan dengan vaksin hepatitis B pada awalnya, dan berikan vaksin saja setelah 1 dan 5 bulan

7. Diagnosis Kehamilan

Diagnosis Kehamilan

TRIMESTER PERTAMA ( 0 – 12 MINGGU )

GEJALA

  1. Amenorea : berhentinya haid yang semula teratur pada sebagian kasus merupakan gejala utama yang menandai adanya kehamilan. Perlu diketahui bahwa kehamilan dapat terjadi selama periode amenorea laktasi. Selain itu, perdarahan dapat pula terjadi pada awal kehamilan dan merupakan petunjuk dari satu abortus iminen. Selama trimester pertama, dalam kehamilan normal dapat terjadi sedikit perdarahan pada saat-saat menstruasi biasanya terjadi dan hal ini disebabkan oleh terjadinya perdarahan desidua vera
  2. Morning Sickness : mual dengan atau tidak disertai muntah sering dialami ibu hamil pada pagi hari. Gejala ini umumnya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan umumnya menghilang 6 – 12 minggu kemudian
  3. Sering miksi : keluhan miksi terjadi akibat kongesti dan tekanan pada vesika urinaria umumnya hilang pada trimetser kedua, namun berulang kembali menjelang akhir kehamilan saat bagian terendah janin masuk panggul
  4. Gejala pada payudara : payudara membesar, terasa berat dan tegang
  5. Perubahan selera makan dan kebiasaan tidur

    TANDA

    • Payudara :

      1. Ukuran dan vaskularisasi bertambah
      2. Hiperpigmentasi putting susu dan areola mammae
      3. Terlihat areola mammae sekunder
      4. Folikel Montgomery
      5. Kolustrum
      6. Perubahan payudara umumnya hanya diperlihatkan oleh primigravida.
      • Rahim:

        1. Uterus membesar, globular dan lunak
        2. Palmer Sign : teraba kontraksi uterus saat pemeriksaan bimanual
        3. Hegar Sign : Saat pemeriksaan bimanual, dua jari dipermukaan fornik anterior dapat didekatkan pada tangan yang diluar akibat perlunakan bagian bawah uterus dan terasa kosong. Tanda ini ditemukan pada kehamilan minggu ke 6 – 10 dan tidak lagi ditemukan bila hasil konsepsi sudah memenuhi rongga rahim.
        • Servik: Lunak, hipertropi dan berwarna biru keunguan.
        • Vagina: Berwarna biru keunguan, lembab dan hangat serta pH yang asam
         

        PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

        Tes Kehamilan
        Tergantung pada adanya hCGhuman chorionic gonadotropin dalam serum atau urine maternal
        • Tes kehamilan urine:
          • Tes aglutinasi
          • Tes aglutinasi inhibisi
          • Dipstick
          • Rapid atau simple test berbasis enzyme – labelled monoclonal antibodies assay untuk mendeteksi kadar hCG urine yang rendah
          • Positif palsu :
            1. Proteinuria
            2. Hematuria
            3. Saat ovulasi ( reaksi silang dengan LH )
            4. Tirotoksikosis ( TSH tinggi )
            5. Hari hari pertama pasca abortus
            6. Penyakit trofoblas
            7. Tumor penghasil hCG
          • Negatif palsu :
            1. Missed Abortion
            2. Kehamilan ektopik
            3. Kehamilan sangat dini
            4. Air seni disimpan terlalu lama dalam suhu ruang
            5. Pengobatan dengan obat tertentu
        • Tes kehamilan serum:
          1. Radioimmunoassay dari b -subunit of hCG.
          2. Radio receptor assay.
        • Enzyme- linked immunosorbent assay (ELISA).

          • Dapat digunakan untuk urine dan serum.
        Sensitivitas tes kehamilan
        Lowest hCG detectable (mIU/ml) Minimum Day post ovulatory
        I - Urine
        A - Slide
        500-2500
        17-26
        B - Tube
        75-1000
        14-22
        II - Serum
        A - Radioimmunoassay
        300-500
        9
        B - Radiorecepter
        100-200
        9
        III - ELISA
        50
        7-10

        Tes kehamilan menjadi negatif :
        • Satu minggu pasca persalinan
        • 2 minggu pasca abortus
        • 4 minggu pasca evakuasi mola
         
        Penggunaan tes kehamilan :
        1. Diagnosis kehamilan
        2. Diagnosa kematian mudigah
        3. Diagnosis kehamilan ektopik
        4. Diagnosis dan tindak lanjut penyakit trofoblas gestasional
        Pemeriksaan Ultrasonografi
        • Kantung kehamilan dapat dideteksi sejak 4 – 5 minggu amenorea.
        • Detak jantung janin terlihat sejak kehamilan 7 minggu
         

        TRIMESTER KEDUA ( 13 – 28 MINGGU )

         GEJALA

        1. Amenorea
        2. Keluhan morning sickness dan miksi berkurang
        3. Quickening : sensasi gerakan janin yang dirasakan ibu, pada primigravida terjadi pada kehamilan minggu ke 18 – 20 dan pada multipara kehamilan 16 – 18 minggu
        4. Pembesaran abdomen

         

        TANDA

        • Payudara : tanda tanda semakin jelas
        • Kulit : chloasma gravidarum – linea nigra dan striae gravidarum
        • Uterus :
          1. Uterus teraba pada palpasi abdomen
          2. Kontraksi Braxton Hicks
        • Janin :
          1. Balotemen internal : pada minggu ke 16 dapat terasa bila dilakukan upaya mengguncang janin dengan dua jari pada fornik anterior
          2. Balotemen eksternal : pada minggu ke 20 dengan upaya menggunacang janin dengan satu tangan dan merasakan adanya pantulan dengan tangan lain
          3. Palpasi bagian janin pada kehamilan 20 minggu ( ahli kebidanan )
          4. Detak jantung janin : dengan fetoskop terdengar pada kehamilan 20 minggu
          5. Bising talipusat : bising yang hampir sama dengan detak jantung janin dan bising ini terdengar bila talipusat berada dibawah fetoskop

         PEMERIKSAAN PADA KASUS YANG MERAGUKAN

        • Tes kehamilan.
        • Ultrasonografi.
        • X-ray: Terlihat gambatan tulang janin setelah kehamilan minggu ke 16. Mengingat bahaya yang dapat ditimbulaknoleh pemeriksaan sinar X maka pemeriksaan ini sudah ditinggalkan dan digantikan dengan ultrasonografi :
          1. Efek teratogenik terutama bila dilakukan pada kehamilan kurang dari 10 minggu
          2. Perubahan kromosomal pada gonad janin sehingga dapat terjadi gangguan pada generasi berikut
          3. Leukemia pada anak anak

         

        TRIMESTER KETIGA ( 29 – 40 MINGGU )

        Semua gejala dan tanda kehamilan menjadi sangat jelas.

         Tanda pasti kehamilan :

        1. Teraba bagian janin
        2. Teraba gerakan janin
        3. Terdengar detak jantung janin
        4. Terdengar bising umbilikus
        5. [ Deteksi tulang janin dengan pemeriksaan sinar X ]
        6. Deteksi bagian janin, gerakan janin dan gerakan jantung janin dengan pemeriksaan ultrasonografi.

         

        DIAGNOSA BANDING KEHAMILAN

        • Kehamilan dini :
          • Penyebab amenorea sekunder lain
          • Penyebab terjadinya pertumbuhan uterus yang simetrik :
            • Mioma uteri
            • Adenomiosis
            • Piometra
            • Hematometra
            • Metropatia hemoragika
        • Penyebab masa panggul lain
            • Tumor ovarium
            • Pembesaran tuba falopii
            • Hematokel
            • Kandung kemih yang penuh
        • Kehamilan lanjut :

          • Mioma.
          • Neoplasma Ovarium.
          • Asites.
          • Pseudosiesis.
          • Lain lain

        6. Perubahan Maternal dalam Kehamilan

         

         SISTEM GENITALIA


        OVARIUM
        • Kedua ovarium membesar akibat bertambahnya vaskularisasi dan edema di bagian corpus luteum
        • Corpus luteum mengalami degenerasi setelah minggu ke 10 saat plasenta sudah terbentuk
        • Corpus luteum mensekresi estrogen , progesteron dan relaxin
        • Relaxin adalah hormon protein dengan peranan dalam kehamilan yang masih tak jelas dan diduga berperan dalam memicu perlunakan dan pendataran servik
        • Selama kehamilan tidak terjadi ovulasi akibat inhibisi hipofisis oleh tingginya kadar estrogen dan progesteron
        TUBA FALOPII
        Terjadi hipertrofi lapisan muskular dan epitel menjadi pipih.


        UTERUS
        • Ukuran bertambah dari 7.5x2.5x2.5 cm (non pregnan ) menjadi 35 x 25x20 cm saat kehamilan aterm
        • Berat bertambah dari 50 gram ( non pregnan ) menjadi 1000 gram saat kehamilan aterm yang disebabkan oleh :
          1. Hipertrofi serabut otot miometrium (efek estrogen) dan multiplikasi otot miometrium ( efek progesteron )
          2. Bertambahnya masa jaringan ikat yang elastik
          • Kapasitas : dari 4 ml ( "non pregnan" ) menjadi 4000 ml (kehamilan aterm )
          • Bentuk : menjadi lebih bulat sejak kehamilan 8 minggu dan berbentuk piriformis sejak kehamilan 16 minggu sampai aterm
          • Posisi : akibat terangkat dari rongga panggul, uterus akan mengalami dekstro rotasi karena adanya kolon rektosigmoid di sebelah kiri
          • Konsistensi : secara progresif menjadi bertambah lunak akibat
            • Bertambahnya vaskularisasi
            • Adanya cairan amnion
          • Kontraktilitas : sejak trimester pertama terjadi kontraksi iregular uterus ( kontraksi Braxton Hicks ) tanpa rasa nyeri. Kontraksi sering menimbulkan rasa tak enak pada akhir kehamilan dan seringkali menjadi tanda persalinan palsu ( false labor )
          • Aliran uteroplasenta : diameter dan panjang vasa ovarica dan vasa uterina bertambah serta semakin berliku liku. Aliran darah uterus meningkat secara progresif dan mencapai 500 ml per menit saat kehamilan aterm
          • Segmen bawah uterus : setelah kehamilan 12 minggu , isthmus (bagian antara corpus uteri dan servik uteri ) menjadi semakin bertambah luas untuk membentuk segmen bawah uterus. Panjang SBR saat kehamilan aterm mencapai 10 cm.

          Segmen Atas Rahim

          Segmen Bawah Rahim
          Peritoneum Melekat erat. Melekat secara longgar.
          Miometrium 3 lapisan : luar longitudinal, tengah obliqua dan dalam sirkular.
          Lapisan tengah di sekitar pembuluh darah membentuk serabut seperti angka 8 untuk mengendalikan perdarahan pasca persalinan (ikatan penyelamat hidup)
          2 lapisan ; luar longitudinal dan dalam sirkular
          Desidua Terbentuk sempurna. Tidak terbentuk dengan sempurna.
          Selaput ketuban Melekat erat. Melekat secara longgar.
          Aktivitas Aktif, kontraksi dan rektraksi menjadi semakin tebal selama persalinan Pasif, dilatasi, elastis dan menjadi semakin tipis saat persalinan.


          SERVIK UTERI
          • Mengalami hipertrofi, lunak dan kebiruan akibat edema dan peningkatan vaskularisasi
          • Segera setelah konsepsi, sekresi servik yang kental segera menutup kanalis servikalis dalam bentuk sumbatan lendir
          • Epitel endoservik mengalami proliferasi dan atau mengalami eversi sehingga ektopi servik (kadang dianggap sebagai erosi portiones )
          VAGINA
          Vagina menjadi lunak, hangat dan lembab akibat sekresi yang meningkat dan berubah keunguan akibat meningkatnya vaskularisasi ( Chadwick’s sign )


          VULVA
          Berubah keunguann dan dapat terlihat adanya edema dan varises


          PAYUDARA
          • Pada minggu-minggu pertama, dirasakan payudara yang tegang dan berat
          • Sejak bulan ketiga, ukuran payudara membesar dan menjadi nodular akibat hipertrofi alveolus. Terlihat dilatasi vena pada permukaan payudara
          • Areola mammae menjadi berwarna gelap, puting susu membesar dan berwarna gelap serta lebih erektil
          • Folikel Montgomery ( kelenjar lemak yang hipertrofi ) nampak sebagai elevasi berwarna lebih terang pada areola mammae
          • Menjelang akhir bulan ketiga, bila puting susu dipencet dapat keluar kolustrum ( sekret berwarna kekuningan )
          • Selama bulan kelima, terlihat adanya daerah berwarna lebih gelap disekitar areola mammae ( secondary areola )

          KULIT
          Terjadi hiperpigmentasi kulit akibat meningkatnya produksi MSH – melanocyte stimulating hormone
          1. Chloasma Gravidarum ( topeng kehamilan ) : pigemnatsi berbentuk seperti kupu-kupu sekitar dagu dan hidung. Hilang beberapa bulan pasca persalinan
          2. Payudara : meningkatnya pigmentasi puting susu dan areola mammae serta terbentuknya areola mammae sekunder
          3. Linea Nigra : garis hitam yang terbentang dari umbilikus sampai simfisis pubis
          4. Aksila, vulva dan jaringan parut
          clip_image001
          clip_image003
          Chloasma Gravidarum Linea Nigra


          Striae gravidarum

          clip_image005 Striae Gravidarum

          Garis garis cekung kemerahan pada dinding abdomen bagian bawah, payudara dan paha yang terlihat pada bulan bulan terakhir kehamilan. Tanda ini disebabkan oleh regangan mekanis atau meningkatnya kadar glukokortikoid yang mengakibatkan pecahnya serabut elastis dermis dan terpaparnya jaringan subkutan yang vaskular. Pasca persalinan, garis garis ini berubah menjadi putih dan akan terus menetap dan disebut striae albicans
           

          PERUBAHAN VASKULAR

          Terjadi peningkatan aliran darah kulit dan suhu tubuh


          SEKRESI

          Terjadi peningkatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar lemak.

           

          PERUBAHAN HEMATOLOGI

          VOLUME DARAH :
          • Volume darah total sejak awal kehamilan terus meningkat sampai mencapai 35 – 45% diatas level tidak hamil pada minggu ke 32
          • Volume plasma meningkat 40% dan eritrosit meningkat 20% sehingga terjadi hemodilusi dan anemia ( physiological anaemia in pregnancy )

          KOMPONEN DARAH :
          1. Eritrosit : selama kehamilan jumlahnya menurun dari 4.5 juta per mm3 menjadi 3.7 juta per mm3 yang terjadi secara relatif akibat peningkatan volume plasma yang tak sebanding dengan peningkatan eritrosit.
          2. Kadar hemoglobin : turun dari 14 g% menjadi 12 g%
          3. Leukosit : meningkat dari 7000 per mm3 menjadi 10.000 per mm3 dan saat persalinan dapat mencapai 16.000 per mm3
          4. Fibrinogen : meningkat dari 200 – 400 mg/dL menjadi 400 – 600 mg/dL
          5. Laju Endap Darah – LED : meningkat dari 12 menjadi 50 mm/jam
             

            SISTEM KARDIOVASKULAR

            JANTUNG
            • Posisi : dengan naiknya diafragma akibat terdorong oleh uterus yang membesar selama kehamilan maka apex jantung akan bergeser kekiri dan keatas sehingga berada di celah intercostal ke 4 diluar garis midklavikula
            • Frekuensi denyut jantung : nadi istirahat meningkat 10 – 15 dpm
            • Curah jantung (cardiac output) : meningkat, terutama akibat peningkatan curah sekuncup (stroke volume) dibandingkan dengan peningkatan frekuensi nadi. Curah jantung dapat meningkat sampai 40% diatas kadar non pregnan sejak minggu ke 20 sampai aterm.
              • Selama persalinan, curah jantung meningkat khususnya pada kala II akibat rasa nyeri persalinan – kontraksi uterus dan usaha meneran yang ;enih lanjut akan menyebabkan terpompanya darah kedalam sirkulasi
              • Pasca persalinan, kenaikan curah jantung terus dipertahankan sampai selama 4 hari dan kemudian menurun secara bertahap.
            ARTERI
            • Tekanan darah arteri pada trimester kedua menurun akibat vasodilatasi perifer yang dipengaruhi oleh estrogen dan prostaglandin
            • Postur wanita hamil mempengaruhi tekanan darah arteri. Tekanan darah arteri paling tinggi saat duduk dan paling rendah ketika berbaring miring , pada posisi telentang tekanan darah arteri tidak terlampau tinggi dibandingkan posisi berdiri.
            • Supine Hypotensive Syndrome sering dialami oleh ibu hamil pada posisi telentang. Sindroma ini terjadi akan tekanan uterus pada VCI-vena cava inferior yang menyebabkan aliran balik darah vena ke jantung ( venous return ) menurun – menurunnya curah jantung dan tekanan darah.
            VENA
            Varises ekstrimitas bawah disebabkan oleh :
            1. Tekanan balik akibat tekanan uterus gravid pada VCI
            2. Relaksasi otot polos dnding vena akibat progesteron

             

            SISTEM PERNAFASAN

            Dispneoe akibat :
            1. Meningkatnya sensitivitas pusat pernafasan terhadap CO2 karena pengaruh kadar progesteron yang tinggi
            2. Elevasi diafragma oleh pembesaran uterus
             

            TRAKTUS GASTROINTESTINAL

            • Gingivitis : peningkatan vaskularisasi dan kecenderungan terjadinya perdarahan dan hipertrofi papila interdental
            • Ptialismus : salivasi berlebihan
            • Mual dan muntah : morning sickness dan emesis gravidarum pada bulan bulan pertama kehamilan
            • Perubahan selera makan ( rakus, pika ) dan gangguan indra penciuman
            • Gangguan pencernaan makanan ( kembung, dispepsia ):
              • Menurunnya motilitas lambung akibat tingginya kadar progesteron
              • Menurunnya keasaman lambung akibat regurgitasi sekesi alkali dari usus ke lambung.
            • “Hurt Burn” : refluk asam lambung kedalam esofagus
            • Konstipasi :
              • Menurunnya motilitas usus besar (efek progesteron )
              • Meningkatnya reabsorbsi air dalam usus besar (efek aldosteron)
              • Tekanan kolon oleh uterus
              • Aktivitas ibu hamil yang kurang
            • Batu empedu : terjadi kecenderungan pembentukan batu empedu akibat atonia dan lambatnya pengosongan kantung empedu
            • Hemoroid :
              • Tekanan mekanis pada vena dalam panggul
              • Gangguan dinding vena akibat pengaruh progesteron
              • Konstipasi
            • Apendik : berpindah keatas akibat pembesaran uterus
             

            TRAKTUS URINARIUS

            • Ginjal : RBF - Renal Blood Flow (aliran darah ginjal) dan GFR-Glomerular Filtration Rate meningkat 50%
            • Ureter : dilatasi ureter dan pelvik renalis akibat
              • Relaksasi ureter (efek progesteron)
              • Tekanan pada dinding panggul oleh uterus yang membesar terutama pada sisi kanan
            • Vesika urinaria : Frekuensi buang air kecil yang sering terjadi pada kehamilan muda akibat :
              • Tekanan pada vesika urinaria oleh uterus yang gravid
              • Bendungan mukosa vesika urinaria
            • Inkontinensia urinae sering terjadi pada kehamilan dan biasanya segera menghilang pasca persalinan

             

            SISTEM MUSKULO-SKELETAL

            • Lordosis progresif untuk mengkompensasi posisi anterior dari uterus yang membesar
            • Meningkatnya mobilitas sendi panggul akibat perlunakan persendian dan ligamentum yang disebabkan oleh progesteron dan relaksin
             

            SISTEM ENDOKRIN

            • Kelenjar Hipofisis :
              • Hipofisis anterior membesar akibat meningkatnya jumlah sel penghasil prolaktin (laktotrof)
              • Kadar prolaktin meningkat sampai 50 ng/ml saat aterm agar terjadi laktasi
            • Kelenjar Tiroid :
              • Pembesaran kelenjar secara difus
              • Peningkatan aktivitas kelenjar ditunjukkan oleh adanya peningkatan :
                • BMR – basal metabolic rate sebesar 30%
                • Kadar TBG – thyroxine binding globulin , T3 – tri iodothyronine dan T4 – thyroxin
                • TSH – Thyroid Stimulating Hormone , T3 dan T4 bebas
            • Kelenjar Paratiroid :
              • Ukuran dan aktivitas meningkat dalam pengaturan metabolisme kalsium
            • Kelenjar Adrenal :
              • Hipertrofi terutama kortek adrenal sehingga terjadi peningkatan kadar mineralokortikoid (aldosteron ) dan glukokortikoid ( cortisol )
             

            PERUBAHAN METABOLISME

            1. Peningkatan Berat Badan
              • Peningkatan berat badan selama kehamilan rata –rata 10 – 12 kg
              • Kenaikan terutama terjadi pada trimester II dan III sekitar 350 – 400 gram per minggu
              • 6 kg dari kenaikan sebesar 11 kg terdiri dari Jaringan tubuh ibu : payudara, uterus dan darah
              • 5 kg dari kenaikan sebesar 11 kg Jaringan tubuh anak : janin, plasenta dan cairan amnion
              • Dari 11 kg kenaikan : Air 7 kg - Lemak 3 kg dan Protein 1 kg
            2. Metabolisme air : terdapat kecenderungan retensi air sekunder dari adanya retensi natrium
            3. Metabolisme protein : terdapat kecenderungan retensi nitrogen yang diperlukan untuk pembentukan jaringan tubuh ibu dan anak
            4. Metabolisme karbohidrat :
              • Kehamilan bersifat diabetogenik
              • Alimentari Glukosuria dapat terjadi pada kehamilan muda
              • Renal glukosuria dapat terjadi pada pertengahan kehamilan
            5. Metabolisme lemak : terdapat kecenderungan peningkatan kadar lipid dalam plasma dengan kemungkinan terjadi asidosis
            6. Metabolisme mineral : terdapat peningkatan kebutuhan zat besi – kalsium – fosfat dan magnesium