SISTEM GENITALIA
OVARIUM
- Kedua ovarium membesar akibat bertambahnya vaskularisasi dan edema di bagian corpus luteum
- Corpus luteum mengalami degenerasi setelah minggu ke 10 saat plasenta sudah terbentuk
- Corpus luteum mensekresi estrogen , progesteron dan relaxin
- Relaxin adalah hormon protein dengan peranan dalam kehamilan yang masih tak jelas dan diduga berperan dalam memicu perlunakan dan pendataran servik
- Selama kehamilan tidak terjadi ovulasi akibat inhibisi hipofisis oleh tingginya kadar estrogen dan progesteron
TUBA FALOPII
Terjadi hipertrofi lapisan muskular dan epitel menjadi pipih.
UTERUS
- Ukuran bertambah dari 7.5x2.5x2.5 cm (non pregnan ) menjadi 35 x 25x20 cm saat kehamilan aterm
- Berat bertambah dari 50 gram ( non pregnan ) menjadi 1000 gram saat kehamilan aterm yang disebabkan oleh :
- Hipertrofi serabut otot miometrium (efek estrogen) dan multiplikasi otot miometrium ( efek progesteron )
- Bertambahnya masa jaringan ikat yang elastik
- Kapasitas : dari 4 ml ( "non pregnan" ) menjadi 4000 ml (kehamilan aterm )
- Bentuk : menjadi lebih bulat sejak kehamilan 8 minggu dan berbentuk piriformis sejak kehamilan 16 minggu sampai aterm
- Posisi : akibat terangkat dari rongga panggul, uterus akan mengalami dekstro rotasi karena adanya kolon rektosigmoid di sebelah kiri
- Konsistensi : secara progresif menjadi bertambah lunak akibat
- Bertambahnya vaskularisasi
- Adanya cairan amnion
- Kontraktilitas : sejak trimester pertama terjadi kontraksi iregular uterus ( kontraksi Braxton Hicks ) tanpa rasa nyeri. Kontraksi sering menimbulkan rasa tak enak pada akhir kehamilan dan seringkali menjadi tanda persalinan palsu ( false labor )
- Aliran uteroplasenta : diameter dan panjang vasa ovarica dan vasa uterina bertambah serta semakin berliku liku. Aliran darah uterus meningkat secara progresif dan mencapai 500 ml per menit saat kehamilan aterm
- Segmen bawah uterus : setelah kehamilan 12 minggu , isthmus (bagian antara corpus uteri dan servik uteri ) menjadi semakin bertambah luas untuk membentuk segmen bawah uterus. Panjang SBR saat kehamilan aterm mencapai 10 cm.
|
Segmen Atas Rahim |
Segmen Bawah Rahim |
Peritoneum | Melekat erat. | Melekat secara longgar. |
Miometrium | 3 lapisan : luar longitudinal, tengah obliqua dan dalam sirkular.
Lapisan tengah di sekitar pembuluh darah membentuk serabut seperti angka 8 untuk mengendalikan perdarahan pasca persalinan (ikatan penyelamat hidup) | 2 lapisan ; luar longitudinal dan dalam sirkular |
Desidua | Terbentuk sempurna. | Tidak terbentuk dengan sempurna. |
Selaput ketuban | Melekat erat. | Melekat secara longgar. |
Aktivitas | Aktif, kontraksi dan rektraksi menjadi semakin tebal selama persalinan | Pasif, dilatasi, elastis dan menjadi semakin tipis saat persalinan. |
SERVIK UTERI
- Mengalami hipertrofi, lunak dan kebiruan akibat edema dan peningkatan vaskularisasi
- Segera setelah konsepsi, sekresi servik yang kental segera menutup kanalis servikalis dalam bentuk sumbatan lendir
- Epitel endoservik mengalami proliferasi dan atau mengalami eversi sehingga ektopi servik (kadang dianggap sebagai erosi portiones )
VAGINA
Vagina menjadi lunak, hangat dan lembab akibat sekresi yang meningkat dan berubah keunguan akibat meningkatnya vaskularisasi (
Chadwick’s sign )
VULVA
Berubah keunguann dan dapat terlihat adanya edema dan
varises
PAYUDARA
- Pada minggu-minggu pertama, dirasakan payudara yang tegang dan berat
- Sejak bulan ketiga, ukuran payudara membesar dan menjadi nodular akibat hipertrofi alveolus. Terlihat dilatasi vena pada permukaan payudara
- Areola mammae menjadi berwarna gelap, puting susu membesar dan berwarna gelap serta lebih erektil
- Folikel Montgomery ( kelenjar lemak yang hipertrofi ) nampak sebagai elevasi berwarna lebih terang pada areola mammae
- Menjelang akhir bulan ketiga, bila puting susu dipencet dapat keluar kolustrum ( sekret berwarna kekuningan )
- Selama bulan kelima, terlihat adanya daerah berwarna lebih gelap disekitar areola mammae ( secondary areola )
KULIT
Terjadi hiperpigmentasi kulit akibat meningkatnya produksi MSH –
melanocyte stimulating hormone
- Chloasma Gravidarum ( topeng kehamilan ) : pigemnatsi berbentuk seperti kupu-kupu sekitar dagu dan hidung. Hilang beberapa bulan pasca persalinan
- Payudara : meningkatnya pigmentasi puting susu dan areola mammae serta terbentuknya areola mammae sekunder
- Linea Nigra : garis hitam yang terbentang dari umbilikus sampai simfisis pubis
- Aksila, vulva dan jaringan parut
Chloasma Gravidarum Linea Nigra
Striae gravidarum
Striae Gravidarum
Garis garis cekung kemerahan pada dinding abdomen bagian bawah, payudara dan paha yang terlihat pada bulan bulan terakhir kehamilan. Tanda ini disebabkan oleh regangan mekanis atau meningkatnya kadar glukokortikoid yang mengakibatkan pecahnya serabut elastis dermis dan terpaparnya jaringan subkutan yang vaskular. Pasca persalinan, garis garis ini berubah menjadi putih dan akan terus menetap dan disebut
striae albicans
PERUBAHAN VASKULAR
Terjadi peningkatan aliran darah kulit dan suhu tubuh
SEKRESI
Terjadi peningkatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar lemak.
PERUBAHAN HEMATOLOGI
VOLUME DARAH
:
- Volume darah total sejak awal kehamilan terus meningkat sampai mencapai 35 – 45% diatas level tidak hamil pada minggu ke 32
- Volume plasma meningkat 40% dan eritrosit meningkat 20% sehingga terjadi hemodilusi dan anemia ( physiological anaemia in pregnancy )
KOMPONEN DARAH
:
- Eritrosit : selama kehamilan jumlahnya menurun dari 4.5 juta per mm3 menjadi 3.7 juta per mm3 yang terjadi secara relatif akibat peningkatan volume plasma yang tak sebanding dengan peningkatan eritrosit.
- Kadar hemoglobin : turun dari 14 g% menjadi 12 g%
- Leukosit : meningkat dari 7000 per mm3 menjadi 10.000 per mm3 dan saat persalinan dapat mencapai 16.000 per mm3
- Fibrinogen : meningkat dari 200 – 400 mg/dL menjadi 400 – 600 mg/dL
- Laju Endap Darah – LED : meningkat dari 12 menjadi 50 mm/jam
SISTEM KARDIOVASKULAR
JANTUNG
- Posisi : dengan naiknya diafragma akibat terdorong oleh uterus yang membesar selama kehamilan maka apex jantung akan bergeser kekiri dan keatas sehingga berada di celah intercostal ke 4 diluar garis midklavikula
- Frekuensi denyut jantung : nadi istirahat meningkat 10 – 15 dpm
- Curah jantung (cardiac output) : meningkat, terutama akibat peningkatan curah sekuncup (stroke volume) dibandingkan dengan peningkatan frekuensi nadi. Curah jantung dapat meningkat sampai 40% diatas kadar non pregnan sejak minggu ke 20 sampai aterm.
- Selama persalinan, curah jantung meningkat khususnya pada kala II akibat rasa nyeri persalinan – kontraksi uterus dan usaha meneran yang ;enih lanjut akan menyebabkan terpompanya darah kedalam sirkulasi
- Pasca persalinan, kenaikan curah jantung terus dipertahankan sampai selama 4 hari dan kemudian menurun secara bertahap.
ARTERI
- Tekanan darah arteri pada trimester kedua menurun akibat vasodilatasi perifer yang dipengaruhi oleh estrogen dan prostaglandin
- Postur wanita hamil mempengaruhi tekanan darah arteri. Tekanan darah arteri paling tinggi saat duduk dan paling rendah ketika berbaring miring , pada posisi telentang tekanan darah arteri tidak terlampau tinggi dibandingkan posisi berdiri.
- Supine Hypotensive Syndrome sering dialami oleh ibu hamil pada posisi telentang. Sindroma ini terjadi akan tekanan uterus pada VCI-vena cava inferior yang menyebabkan aliran balik darah vena ke jantung ( venous return ) menurun – menurunnya curah jantung dan tekanan darah.
VENA
Varises ekstrimitas bawah disebabkan oleh :
- Tekanan balik akibat tekanan uterus gravid pada VCI
- Relaksasi otot polos dnding vena akibat progesteron
SISTEM PERNAFASAN
Dispneoe akibat
:
- Meningkatnya sensitivitas pusat pernafasan terhadap CO2 karena pengaruh kadar progesteron yang tinggi
- Elevasi diafragma oleh pembesaran uterus
TRAKTUS GASTROINTESTINAL
- Gingivitis : peningkatan vaskularisasi dan kecenderungan terjadinya perdarahan dan hipertrofi papila interdental
- Ptialismus : salivasi berlebihan
- Mual dan muntah : morning sickness dan emesis gravidarum pada bulan bulan pertama kehamilan
- Perubahan selera makan ( rakus, pika ) dan gangguan indra penciuman
- Gangguan pencernaan makanan ( kembung, dispepsia ):
- Menurunnya motilitas lambung akibat tingginya kadar progesteron
- Menurunnya keasaman lambung akibat regurgitasi sekesi alkali dari usus ke lambung.
- “Hurt Burn” : refluk asam lambung kedalam esofagus
- Konstipasi :
- Menurunnya motilitas usus besar (efek progesteron )
- Meningkatnya reabsorbsi air dalam usus besar (efek aldosteron)
- Tekanan kolon oleh uterus
- Aktivitas ibu hamil yang kurang
- Batu empedu : terjadi kecenderungan pembentukan batu empedu akibat atonia dan lambatnya pengosongan kantung empedu
- Hemoroid :
- Tekanan mekanis pada vena dalam panggul
- Gangguan dinding vena akibat pengaruh progesteron
- Konstipasi
- Apendik : berpindah keatas akibat pembesaran uterus
TRAKTUS URINARIUS
- Ginjal : RBF - Renal Blood Flow (aliran darah ginjal) dan GFR-Glomerular Filtration Rate meningkat 50%
- Ureter : dilatasi ureter dan pelvik renalis akibat
- Relaksasi ureter (efek progesteron)
- Tekanan pada dinding panggul oleh uterus yang membesar terutama pada sisi kanan
- Vesika urinaria : Frekuensi buang air kecil yang sering terjadi pada kehamilan muda akibat :
- Tekanan pada vesika urinaria oleh uterus yang gravid
- Bendungan mukosa vesika urinaria
- Inkontinensia urinae sering terjadi pada kehamilan dan biasanya segera menghilang pasca persalinan
SISTEM MUSKULO-SKELETAL
- Lordosis progresif untuk mengkompensasi posisi anterior dari uterus yang membesar
- Meningkatnya mobilitas sendi panggul akibat perlunakan persendian dan ligamentum yang disebabkan oleh progesteron dan relaksin
SISTEM ENDOKRIN
- Kelenjar Hipofisis :
- Hipofisis anterior membesar akibat meningkatnya jumlah sel penghasil prolaktin (laktotrof)
- Kadar prolaktin meningkat sampai 50 ng/ml saat aterm agar terjadi laktasi
- Kelenjar Tiroid :
- Pembesaran kelenjar secara difus
- Peningkatan aktivitas kelenjar ditunjukkan oleh adanya peningkatan :
- BMR – basal metabolic rate sebesar 30%
- Kadar TBG – thyroxine binding globulin , T3 – tri iodothyronine dan T4 – thyroxin
- TSH – Thyroid Stimulating Hormone , T3 dan T4 bebas
- Kelenjar Paratiroid :
- Ukuran dan aktivitas meningkat dalam pengaturan metabolisme kalsium
- Kelenjar Adrenal :
- Hipertrofi terutama kortek adrenal sehingga terjadi peningkatan kadar mineralokortikoid (aldosteron ) dan glukokortikoid ( cortisol )
PERUBAHAN METABOLISME
- Peningkatan Berat Badan
- Peningkatan berat badan selama kehamilan rata –rata 10 – 12 kg
- Kenaikan terutama terjadi pada trimester II dan III sekitar 350 – 400 gram per minggu
- 6 kg dari kenaikan sebesar 11 kg terdiri dari Jaringan tubuh ibu : payudara, uterus dan darah
- 5 kg dari kenaikan sebesar 11 kg Jaringan tubuh anak : janin, plasenta dan cairan amnion
- Dari 11 kg kenaikan : Air 7 kg - Lemak 3 kg dan Protein 1 kg
- Metabolisme air : terdapat kecenderungan retensi air sekunder dari adanya retensi natrium
- Metabolisme protein : terdapat kecenderungan retensi nitrogen yang diperlukan untuk pembentukan jaringan tubuh ibu dan anak
- Metabolisme karbohidrat :
- Kehamilan bersifat diabetogenik
- Alimentari Glukosuria dapat terjadi pada kehamilan muda
- Renal glukosuria dapat terjadi pada pertengahan kehamilan
- Metabolisme lemak : terdapat kecenderungan peningkatan kadar lipid dalam plasma dengan kemungkinan terjadi asidosis
- Metabolisme mineral : terdapat peningkatan kebutuhan zat besi – kalsium – fosfat dan magnesium